Laman

Senin, 06 Januari 2014

Pegiat Edukasi Berbasis Teknologi Informasi

Imam FR Kusumaningati





Saat ini siapa yang tak mengenal Facebook, Twitter, Youtube, Google, Yahoo dan kawan-kawannya? Hampir seluruh warga dunia, baik yang di perkotaan atau pelosok, akrab dengan barang-barang dari dunia maya ini. Apalagi untuk anak muda. Yang namanya update status dan ngetwit sudah menjadi aktivitas rutin setiap hari, bahkan setiap menit.

Dalam wacana-wacana sosial dan budaya, saat ini Sobat Birru semua hidup dalam dunia yang terlipat. Sebuah dunia ketika jarak geografi dan putaran jarum arloji tak mempengaruhi interaksi atau pertukaran infomasi. Yang jauh menjadi dekat, yang biasa ditempuh dalam waktu yang lama berubah menjadi seketika. Dengan kehadiran piranti teknologi seperti gadget misalnya, Sobat Birru dapat mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia lain dengan seketika saat ini juga.

Berbicara dunia teknologi informasi, Sobat Birru harus mengenal salah satu anak muda yang satu ini. Imam FR Kusumaningati namanya. Kepada Lazuardibirru, Imam mengaku begitu terpikat dengan perkembangan teknologi informasi.

Nggak tahu kenapa saya tertarik ke perkembangan teknologi informasi. Kalau dibilang panggilan hati, mungkin terlalu lebay. Mungkin lebih tepatnya sangat menyedot perhatian saya” kata Imam.
Menurut Imam dengan hadirnya berbagai macam teknologi informasi dan komunikasi, ke depannya akan terbentuk masyarakat informasi. Bahkan untuk ukuran saat ini, Imam menilai sudah lahir digital generation atau digital native. Sebuah generasi yang sudah langsung bertemu dengan piranti teknologi digital.

Namun ketertarikan Imam FR Kusumaningati bukan sekedar pada kehadiran piranti-piranti seperti smartphone, gadget, tablet beserta saudara-saudaranya, melainkan pada potensi edukasi dari produk-produk ini. Jejaka kelahiran 1991 ini melihat adanya teknologi informasi akan membawa perubahan yang sangat luar biasa pada kehidupan, terutama pada paradigma pendidikan.
“Ke depannya, dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi bisa mewujudkan pendidikan sepanjang hayat dan pendidikan untuk semua. lifelong education dan education for all” ungkap Imam.

Untuk itu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menganggap masyarakat Indonesia perlu melek atas teknologi infomasi. Karena dengan memanfaatkan teknologi digital secara baik dan bijak kehidupan akan menjadi lebih maksimal, efisien dan efektif.
Memang ada banyak tantangan dan negativitas yang mengiringi laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Namun justru karena itu edukasi dan pemberdayaan untuk masyarakat banyak menjadi perlu dan mendesak. Menurut Imam saat ini sudah banyak yang menggarap lahan pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi informasi. Komunitas Djuanda salah satunya. Sebuah komunitas di mana Imam tergabung di dalamnya.

“Saya melihat ada beberapa organisasi yang memang memberdayakan masyarakat desa agar melek teknologi informasi. Kalau diistilahkan, pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi infomasi. Saya sendiri tergabung dalam Komunitas Djuanda. Komunitas yang concern pada sosialisasi teknologi informasi dan budaya visual pada masyarakat” kata jejaka usia 22 tahun ini.
Sebagai ujud kecintaannya pada edukasi berbasis teknologi informasi, Imam telah mempublikasikan 2 buah buku. Karya pertama tentang serba-serbi tentang Citizen Journalism dan panduan praktis menjadi Citizen Journalist untuk pemula. Sedangkan buku yang kedua berjudul Ngandroid: Hidup Menjadi Lebih Mudah dan Menyenangkan dengan Android.

Buku pertama Imam tentang jurnalisme warga sangat erat dengan eksistensi teknologi informasi. Menurutnya saat ini para pelaku jurnalis warga lebih memilih akses internet untuk menyebarkan informasi.

“Pertimbangannya banyak. Misalkan harus mengirim ke koran, harus menunggu hari esok. Kalau lewat internet, pada situs jejaring sosial atau blog, tidak menunggu waktu lama, informasi bisa segera disebarkan” ungkap Imam.

Adapun buku kedua Imam coba mengeksplorasi android, salah satu bentuk teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini. Eksplorasi tentang android ini difokuskan pada berbagai aplikasi yang dapat membatu keseharian masyarakat.

“Pada buku kedua, saya lebih mengeksplore tentang aplikasi pada android yang jumlahnya banyak sekali. Di buku ini saya berusaha merangkum aplikasi-aplikasi apa saja yang paling dibutuhkan masyarakat untuk keperluan sehari-harinya. Makanya judul buku saya; Hidup Menjadi Lebih Mudah dan Menyenangkan dengan Android” terang Imam FR Kusumaningati pada Lazuardibirru.

Sobat Birru semua bisa mencontoh apa yang telah Imam lakukan. Kemudahan dan kecanggihan yang telah diberikan oleh teknologi sudah seharusnya dimanfatkan sebaik dan sepositif mungkin agar kualitas hidup kita meningkat. Jadi jangan lupa, kemampuan mengakses teknologi infomasi dan komunikasi harus selalu dibarengi karakter edukasi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar