Laman

Minggu, 22 Desember 2013

Berjilbab dan Bukan Sembarang Wara Wiri



Rasanya sulit membekukan Sobat Birru kita yang satu ini dalam sebuah konsep, sebuah kata. Identitasnya terasa cair sedemikian hingga kerap lolos ketika hendak dirangkum apakah dirinya seorang aktivis, pengacara atau pebisnis misalnya. Namun justru di situlah letak kekuatannya. Dirinya yang tidak membeku total dan tercerai-berai di berbagai ruang aktivitas membuatnya bisa menjadi siapa saja.
Ulan biasa ia disapa. Wulandari nama sesungguhnya. Tentang relasi diri dan aktivitasnya, gadis yang selalu wara wiri dengan jilbab ini menuturkan “Saat ini aku menyukai semua aktivitas yang ada. Aku tipe orang yang pengen tahu tapi nggak mau terikat. Setiap yang aku lakuin punya sisi menariknya masing-masimg. Aku nggak bisa memfokuskan satu aktivitas dibanding dengan aktivitas yang lain. Karena kalau aku menfokuskan itu, aku bakal memlih itu daripada yang lain”.
Mungkin lantaran cairnya pribadi Ulan, tidak mengherankan jika dirinya memiliki jangkauan pergaulan di atas rata-rata teman sebayanya. Namun ketika ditanya apa resep sehingga kehadirannya mudah diterima banyak orang, Ulan hanya bisa bicara “Aku juga sampai sekarang belum bisa menemukan itu. Sampai ada beberapa temen yang nanya, kok lu bisa sih gaul ke orang-orang itu”.
“Tapi mungkin aku kira intinya satu. Jangan pernah menyombongkan diri dan merendahkan diri sendiri”. Tambah Ulan.
Sobat Birru, apa yang dilakukan Ulan bukan sembarang aktivitas dan tentu sangat jauh dari aroma negatif. Gadis yang membenci kesendirian ini adalah sosok yang aktif berorganisasi. Bahkan tidak hanya satu, ada banyak organisasi yang dirinya terlibat aktif di dalamnya. Hal inilah yang membuat skala kehidupan Ulan membengkak dan ritme aktivitasnya pun tampak cepat.
Minat berorganisasi mulai kentara ketika Ulan memasuki bangku kuliah. Di semester-semester awal, Ulan bergabung dengan berbagai macam unit kegiatan mahasiswa seperti Pers mahasiswa, Fotografi dan Pecinta Alam. Untuk organisasi ekstra kampus Ulan sempat menjadi pengurus Forum Silaturahmi Mahasiswa (Forsma Jakbar). Pun ia tergabung di PMII, Gema Kosgoro hingga KNPI. Dan bahkan masih ada lagi, Ulan juga aktif di berbagai komunitas seni, sosial serta keagamaan.
Sebagai seorang gadis yang berkecimpung aktif di berbagai komunitas dan organisasi, menggelar sekaligus mengorganisir suatu acara bukanlah hal baru yang jarang ditemui. Mulai dari acara skala lokal, nasional hingga internasional pernah Ulan hadapi. Untuk Sobat Birru mahasiswi Mercubuana ini bercerita;
“Kalo events, Jakcloth sama Yamaha Asean U-13 mungkin events terbesar yang pernah aku pegang. Jadi di situ, aku punya kekuatan tersendiri atas kelangsungan events. Kalo events itu sedikit kacau, berarti itu ulahku. Soalnya aku megang bagian acara. Events terbesar Yamaha lainnya, kayak Milyader Yamaha, aku juga selalu ikut”.
Tentu saja keterlibatan Ulan dalam beberapa events besar yang bisa dikatakan “bukan mainan kecil” tersebut bukanlah ibarat barang yang jatuh dari langit dengan cuma-cuma. Semua itu bisa disebut sebagai radiasi positif yang diterimanya lantaran aktif berorganisasi dan berkomunitas. Barangkali itulah salah satu dari sekian banyak hal yang membuat Ulan semakin terpikat dan gandrung untuk membenamkan diri di berbagai komunitas dan organisasi. Dan bahkan menurut gadis yang menyukai kucing ini, sebaik-baik sekolah adalah organisasi.
“Menurutku makna oraganisasi adalah me-manage waktu dan orang serta menjalin tali silaturrahmi. Aku kira sekolah paling bagus, ya organisasi” ungkap gadis kelahiran Jakarta ini.
Sisi menarik lain Ulan yang patut Sobat Birru teladani adalah kepeduliannya dengan dunia anak muda, terutama dalam hal pendidikan dan keagamaannya. Menurut Ulan kehidupan generasi muda saat ini sudah semakin sekuler dan kurang mempedulikan syari’at Islam. Meskipun Ulan menyadari bahwa dirinya juga masih mempelajari Islam, namun ia akan berusaha yang terbaik untuk agamanya.
Kepedulian Ulan bukan sekedar wacana belaka. Hal itu ia presentasikan ke dalam sejumlah aktivitas bersama komunitasnya. Misalnya dari hal yang terkecil Ulan selalu memprovokasi teman-teman perempuannya untuk memakai jilbab. “Aku pengen kasih tahu ke cewek-cewek yang cantik-cantik itu, kalau bisa tetap cantik dengan jilbab. Tapi memang sih, susah banget ngajak temen berjilbab. Lebih mudah ngajak orang makan”.
Di dunia pendidikan, gadis yang juga menyukai musik metal ini bersama teman-temannya mendirikan taman bacaan di daerah Jakarta Utara. Menurutnya di kampung itu anak-anak mudanya terkontaminasi dengan narkoba, miras dan hal-hal negatif lainnya. Bahkan dalam beberapa waktu mendatang Ulan juga akan membuka taman-taman bacaan lainnya.
Bagi Ulan sudah terlalu banyak orang sukses untuk dirinya sendiri. Ulan tidak menghasrati itu. Ulan memang ingin menjadi orang sukses, tapi bukan sekedar untuk dirinya, melainkan juga mereka, yang lara dan papa.[hajid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar